Pelajari Dampak Positif Media Sosial Pada Hubungan Asmara – Hubungan asmara merupakan salah satu hal yang dapat mempererat atau bahkan bisa membuat hubungan asmara menjadi renggang.
Salah satu pengaruh baik yang dapat dirasakan pasangan yakni adanya kemudahan komunikasi. Selain memberi dampak positif, media sosial juga memberikan dampak negatif, misalnya menimbulkan kecemburuan pasangan.
Pengaruh Media Sosial Terhadap Hubungan Asmara
Media sosial dapat berperan untuk mempertahankan hubungan percintaan remaja, tetapi juga dapat menjadi sumber konflik atau kecemburuan yang meningkat.
Tak hanya itu, media sosial dapat membantu mempertahankan hubungan melalui komunikasi intens dan pembaruan tentang kehidupan pasangan.
Namun, penggunaan media sosial yang berlebihan atau penelusuran aktivitas pasangan dapat memicu konflik atau kecemburuan yang tidak sehat.
Berikut ini beberapa pengaruh media sosial terhadap hubungan asmara yang dapat timbul baik secara positif maupun negatif.
Menimbulkan Cemburu Dan Cemas
Cemburu dan cemas dapat timbul ketika penggunaan media sosial dianggap terlalu berlebihan. Jika pasangan cemburu dan cemas dengan media sosial pasangan, maka ia akan mengalami stres dan hidupnya menjadi tidak tenang. Namun begitu, cemburu dan cemas ini merupakan tanda sayang pasangan.
Pemicu Konflik Dalam Hubungan
Kemudahan akses informasi melalui media sosial tak jarang juga memicu konflik dan pertengkaran dalam sebuah hubungan. Misalnya saja, pasangan dapat mengetahui siapa mantan dan masa lalunya. Hal ini akan memicu pertengkaran dan konflik dalam hubungan.
Ketidaksetiaan Pasangan
Komunikasi dengan media sosial bisa dilakukan dengan mudah, di mana saja dan kapan saja. Namun begitu, kemudahan komunikasi ini tak jarang disalahgunakan untuk berhubungan dengan orang lain. Hal ini akan memicu perselingkuhan dengan orang lain.
Memudahkan Untuk Komunikasi Jarak Jauh
Melalui pesan teks, panggilan video, dan berbagai aplikasi pesan instan, pasangan dapat menjaga hubungan secara intensif dengan pasangan meski terpisah jauh.
Membantu Menjaga Hubungan Agar Tetap Harmonis
Dengan media sosial, pasangan dapat membagikan momen spesial saat bersama dengan begitu, pasangan dapat tetap menjalin hubungan yang harmonis sepanjang waktu tanpa perlu khawatir lagi.
Ekspektasi Dalam Membangun Relationship Individu Maupun Kelompok
Sebagai makhluk sosial tentunya kita perlu untuk membangun relasi antar individu maupun kelompok. Namun, yang harus kita sadari bahwa makin banyak kita menjalin relasi, maka akan makin banyak juga kesempatan kita untuk merasa sakit hati/terluka.
Sebenarnya, yang menyebabkan diri kita merasa sakit hati adalah ekspektasi kita pada hubungan (relationship) tersebut.
Memiliki ekspektasi dalam suatu relationship merupakan hal yang wajar, yang tidak wajar adalah ketika kita memaksakan ekspektasi yang kita miliki untuk terjadi. Tentunya hal tersebut dapat menyebabkan hubungan menjadi toxic dan tidak sehat.
Baik untuk diri kita ataupun pasangan (partner) dalam relationship yang kita jalani. Maka dari itu, sangat penting untuk dapat mengelola ekspektasi yang kita miliki terhadap suatu hubungan secara bijak.
Ekspektasi Dalam Filosofi Mindfulness
Mindfulness adalah atensi yang diberikan individu terhadap pengalamannya disertai penerimaan (acceptance) terhadap pengalaman tersebut (Hayes, Follette, & Linehan, 2004).
Definisi mindfulness tersebut, melatarbelakangi alasan mengapa kita tidak boleh memaksakan ekspektasi dalam suatu relationship.
Karena untuk menciptakan suatu relationship yang mindful, kita harus menyadari bahwa manusia merupakan makhluk dinamis, yang akan terus mengalami perkembangan dan perubahan seiring berjalannya waktu.
Partner relationship, yang saat ini sangat mencintai kita dan sangat kita cintai, bukan tidak mungkin suatu hari akan menjadi sosok yang paling menyebalkan dalam hidup kita.
Selain itu, mindfulness juga menuntut kita untuk menyadari bahwa perasaan-perasaan bahagia yang kita rasakan pada awal menjalin relationship, tidak akan bertahan selamanya.
Mindfulness juga mengharuskan kita untuk menyadari dan menerima bahwa dalam suatu relationship, akan tiba yang namanya fase perpisahan. Di mana ada pertemuan, pasti akan ada yang namanya perpisahan.
Meninggalkan atau ditinggalkan merupakan suatu kepastian dan konsekuensi yang harus kita terima dalam suatu hubungan.
Pada intinya, mindfulness menuntut kita untuk dapat berpikir realistis dalam menjalin relationship, di mana kita harus menyadari dan menerima bahwa segala sesuatu tidak akan bertahan selamanya.
Pentingnya Penerapan Mindfulness Dalam Relationship
Penerapan mindfulness tentunya bertujuan untuk memperoleh manfaat-manfaat yang akan memberikan dampak positif dalam suatu relationship. Manfaat yang bisa kita peroleh dengan penerapan mindfulness di antaranya, yaitu:
Meminimalkan rasa sakit hati akibat memaksakan ekspektasi.
Menciptakan relationship yang “sehat”.
Membuat partner merasa nyaman karena kita tidak menuntut mereka untuk menjadi seperti ekspektasi kita.
Membuat kita lebih bersyukur dengan relationship yang kita jalani saat ini.
Terhindar dari penyakit fisik ataupun nonfisik.
Lebih lapang dada dalam menghadapi sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita.
Lebih mudah untuk move on dan recovery dari rasa sakit.
Menjadi pribadi yang tidak meletakkan kebahagian diri di atas kebahagiaan orang lain.